Kitab Bidayatul Hidayah adalah di antara kitab karangan Imam Hujjatul Islam Al-Ghazali r.a. Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath-thusi Asy-Syafi’I Al-Ghazal. Secara singkat beliau sering disebut Al-Ghazali. Beliau dilahirkan pada tahun 450H/1058M di Ghazalah sebuah desa pinggiran Kota Thus, Kawasan Kurasan Iran.
Sesuai dengan arti namanya, Bidayatul Hidayah, kitab ini semacam panduan hidup dari permulaan (Bidayah) dan akan berakhir pada Hidayah (petunjuk).dalam kitab ini Imam Al-Ghazali menggariskan amalan-amalan harian yang mesti kita lakukan setiap hari dan adab-adab untuk melaksanakan amal ibadah, supaya ibadah tersebut dapat dilakukan dengan baik, penuh arti dan memberikan kesan yang mendalam. Selain itu, beliau menyebutkan adab-adab pergaulan seseorang dengan tuhan sang pencipta dunia seisinya dan juga pergaulan dengan semua lapisan masyarakat yang ada di sekelilingnya.
Karena itulah, kitab ini berisi pada tiga bagian, yaitu adab tentang taat kepada Alloh, taat meninggalkan maksiat, dan bagian yang terakhir adalah tentang muamalat atau pembahasan tentang adab pergaulan manusia dengan tuhannya dan manusia dengan sesamanya.
Rincian dari tiga bagian itu adalah pembahasan tentang taat, yang diantaranya adalah berisi tentang adab manusia sebagai hamba dalam kehidupan sehari-hari. Pada bagian ini Imam Ghazali memulai pembahasan dengan pasal adab ketika bangun tidur yang mungkin sering dilalaikan oleh manusia. Dan selain itu Imam Ghazali juga membahas tentang adab masuk kamar mandi, adab wudhu, mandi dan tayammum, adab menuju ke masjid, adab dalam pekerjaan setelah mahrib sampai sore, adab membaca sholawat, adab tidur, adab sholat, adab pada hari jumat dan yang terakhir adalah adab puasa. Mungkin pembahsan dalam bagian pertama jarang ada yang mengamalkannya atau menganggap sepele. Namun, pembahsan ini penting untuk manusia dan Imam Ghazali pun menerangan pada bagian ini adab mulai kita bangun tidur sampai tidur kembali.
Bagian kedua, kitab ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan maksiat dan tata cara menghindarinya. Yang diantaranya berisi tata cara menjaga anggota badan dari perbuatan maksiat. Seperti, menjaga mata dari hal yang tidak sepatutnya untuk kita lihat, menjaga telinga untuk menghindarkan diri kita untuk mengetahui aib seseorang dari ucapan orang lain, menjaga lisan dari delapan perkara, menjaga perut agar tidak timbul penyakit, menjaga kemaluan dari hal yang telah diharamkan oleh agama Islam, menjaga kedua tangan agar tidak digunakan untuk melukai seseorang dan yang terakhir menjaga kedua kaki agar tidak berjalan dalam kemaksiatan.
Sebagai bagian terakhir, kitab ini membahas tentang adab berinteraksi, baik dengan pencipta maupun dengan sesame makhluk. Seperti adab seorang guru, adab seorang pencari ilmu, adab seorang anak kepada orang tuanya. Pembahsan ini cukup rinci, bahkan ada pembahsan tentang adab bertengkar dengan sesama. Bahkan Imam Ghazali memberikan penjelasan tentang teman yang baik dan hak-hak seorang teman.
Kitab ini telah banyak memberikan faedah dan bimbingan bagi setiap orang yang mentelaahnya dengan niat yang ikhlas untuk mengamalkan isi dan kandungannya. Faedah juga manfaatnya sudah jelas dan tidak dapat diragukan lagi.kitab ini juga sangat fenomenal dan sangat penting untuk dikaji dan dijadikan sebagai rujukan dalam melaksanakan aktifitas syariat ruhaniyah sehari-hari.
Melalui kitab ini, Imam Al-Ghazali memberi bimbingan kepada umat manusia untuk menjadikan manusia yang baik dan utuh menurut pandangan tuhan yang maha Esa maupun pandangan manusia. Karena dalam kitab ini membahas tentang petunjuk-petunjuk dalam melaksanakan ketaatan, menjauhi maksiat serta membasmi penyakit yang terdapat dalam hati, juga mampu membuat manusia senantiasa membersihkan jiwa (Tazkiyat an Nafs) supaya mendapat ridho dari Allah dan selamat dunia-akhirat.
Kitab ini sangat cocok untuk semua kalangan, baik kalangan awam maupun kalangan terpelajar. Pembahasannya sangat sederhanya dan terkait dengan tata cara manusia hidup dalam setiap harinya. Untuk orang awam tentu saja kitab ini adalah ilmu baru yang bias menjadi panutan mereka pada syariat Alloh. Bagi kaum terpelajar, kitab ini juga layak dibaca sebagai pengingat karena aturan-aturan yang sederhana dalam beragama seringkali dilupakan karena sifat kesederhanaannya.
Penulis: DANIAL FARIZUL MUTTAQIN