(1) Wirid dari Syeh Abu Bakar bin Salim
Doa ini susunan katanya sangat puitis. Berisi pujian-pujian yang indah kepada Allah Swt. Berikut lafalnya:
اَللّهُمَّ يَا عَظِيْمَ السُّلْطَانِ يَاقَدِيْمَ اْلاِحْسَانِ يَادَإِمَ النِّعَمِ يَاكَـثِيْرَ الْجُوْدِ يَاوَاسِعَ الْعَطَاءِ يَاخَفِيَّ اللُّطْفِ، يَاجَمِيْلَ الصُّنْعِ يَِاحَلِيْمًالاَ يَعْجَلُ. صَلِّ يَا رَبِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَالِه وَسَلِّمْ وَارْضَ عَنِ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِيْنَ. اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ شُكْرًا وَلَكَ الْمَنُّ فَضْلاً وَاَنْتَ رَبُّنَا حَقاًّ وَنَحْنُ عَبِيْدُكَ رِقاًّ وَاَنْتَ لَمْ تَزَ لْ لِذَا لِكَ اَهْلا.ً يََا مُيَسِّـرَ كُلِّ عَسِـيْرٍ وَيَاجَابِرَ كـُلِّ كَسِيْـرٍ وَ يَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ وَيَامُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ وَيَامُقَوِّيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ وَيَامَأْمَنَ كُلِّ مَخِيْفٍ، يَسِّرْ عَلَيْنَاكُلَّ عَسِيْرٍ، فَتَيْسِيْرُالْعَسِيْرِعَلَيْكَ يَسِيْرٌ.اَللّهُمَّ يَامَنْ لاَيَحْتَاجُ اِلَى الْبَيَـانِ وَالتَّفْسِيْرِ حَاجَاتُنَاكَثِيْرٌ، وَاَنْتَ عَالِمٌ بِهَاوَخَبِيْرٌ، اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَخَافُ مِنْكَ وَاَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ، وَاَخَافُ مِمَّنْ لاَ يَخَافُ مِنْكَ. اَللّهُمَّ بِحَقِّ مَنْ يَخَافُ مِنْكَ نَجِّنَامِمَّنْ لاَ يَخَافُ مِنْكَ. اَللّهُمَّ بِحَقِّ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ اُحْرُ سْنَابِعَيْنِكَ الَّتِى لاَ تَنَامُ، وَاكْـنُفْنَا بِكَنَفِكَ الَّذِيْ لاَيُرَامُ وَارْحَمْنَا بِقُدْرَتِكَ عَلَيْنَا فَلاَ نَهْلِكْ وَاَنْتَ ثِـقـَتُـنَا وَرَجَاؤُنَا. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَالِـه وَصَحْبِه وَسَلـَّمَ، وَالـْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الـْعَالـَمِيْنَ.
عَدَدَخَلـْقِه َورِضَى نَفْسِه وَزِنَةَعَرْشِه وَمِدَادَكَلِمَاتِه
اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَ لُكَ زِيَادَةً فِى الدِّ يْنِ، وَبَرَكَةً فِى الـْعُمُرِ وَصِحَّةً فِى الـْجَسَدِ وَسِعَةً فِى الرِّ زْقِ وَتَوْبَةً قَـبْلَ الـْمَوْتِ وَشَهَادَةًعِنْدَالـْمَوْتِ. وَمَغْـفِرَةً بَعْدَالـْمَوْتِ وَعَفْوًاعِنْدَ الـْحِسَابِ وَاَمَانًامِنَ الـْعَذَابِ وَنَصِيـْبًامِنَ الـْجَنَّةِ وَارْزُقْـنَا النـَّظَرَاِلى وَجْهِكَ الـْكَرِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلىََ سَـيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَالِه وَصَحْبِهِ وَسَلَّمٌ (سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الـْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ وَسَلمٌ عَلَى الـْمُرْسَلِيْنَ. وَالـْحَدْلِلّهِ رَبِّ الـْعَالَمِيْنَ.عَدَدَخَلـْقِه وَرِضَى نَفْسِه وَزِنَةَعَرْشِه وَمِدَادَكَلِمَاتِه
Wahai Yang Maha Agung Kekuasaan-Nya, Wahai Yang Maha Terdahulu Kebaikan-Nya, Wahai Yang Selalu Melimpahi Nikmat, Wahai Yang Maha Banyak Anugerahnya, Wahai Yang Maha Luas Pemberian-Nya, Wahai Yang Maha Tersembunyi Kasih Sayang-Nya, Wahai Yang Maha Lembut Perbuatan-Nya, Wahai Yang Maha Berkasih Sayang tanpa Tergesa gesa menurunkan siksa, Limpahkanlah Shalawat Wahai Tuhanku pada Sayyidina Muhammad dan pada Keluarga serta Salam Sejahtera dan Ridhoilah atas semua para sahabatnya sekalian.
Wahai Allah, Bagi-Mu segala Pujian dan Syukur, Dan Bagi-Mu (kami sangat) Berhutang Budi atas Segala Anugerah, Dan Engkaulah Pemilik Kami Yang Sebenar benarnya, Dan Kamilah Hamba-Mu yang Kau Miliki, Dan Engkau Tetap Abadi memiliki kami, Wahai Yang Maha Memudahkan semua Hamba-Mu yang Kesulitan, Wahai Yang Maha Menghibur semua Hamba Mu yang tenggelam dalam Kecewa dan Kesedihan, Wahai Yang Maha Menemani semua Hamba Mu yang dalam Kesendirian, Wahai Yang Maha Mencukupi semua Hamba Mu yang Faqir, Wahai Yang Maha Menguatkan semua Hamba Mu yang Lemah, Wahai Yang Maha Mengamankan semua yang dalam Ketakutan,
Mudahkanlah bagi kami segala kesulitan kami, Engkaulah satu satunya yang Maha Memudahkan segala yang Sulit, Dan Milik Mu segala Kemudahan.
Wahai Allah Yang Tak Membutuhkan penjelasan dan penafsiran (atas kesulitan kami), Hajat Kami sangatlah banyak, dan Engkau Maha Mengetahuinya dan Maha Memahami Kejadiannya, Wahai Allah kami takut pada Kewibawaan Mu, dan kami takut pada orang yang takut pada Kewibawaan Mu (para Wali Allah, takut bila berbuat salah pada mereka, kami akan mendapat kemurkaan Mu.) dan kami takut pula pada orang yang tidak takut pada Kewibawaan Mu (para Musuh Allah, takut bila perbuatan mereka pd kami menjauhkan kami dari-Mu)
Wahai Allah Demi Orang orang Yang Takut akan Kewibawaan Mu, Selamatkan Kami dari orang orang yang tak takut pada Kewibawaan-Mu, Wahai Allah demi Sayyidina Muhammad.
Jagalah Kami dengan Pandangan Mu Yang Tak Pernah Terlelap, dan Ayomilah Kami dengan Pemeliharaan Mu yang Tak terbayangkan, Kasihanilah kami, Dengan Ketentuan Mu yg akan menimpa kami, maka kami tak akan celaka bila Engkau Harapan Kami dan Pegangan Kami. Maka shalawat serta salam atas pemimpin kami sayidina Muhammad dan atas keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Tuhan sekalian Alam, sebanyak ciptaan Nya, dan keridhoan diri-Nya, dan perhiasan Arsy-Nya, dan tinta kalimat Nya,
Wahai Allah kami memohon kepada Mu bertambahnya keiamanan dalam beragama, keberkahan dalam usia, kesehatan tubuh, keluasan dalam rizki, dan taubat sebelum kematian, dan syahadat saat kematian, dan pengampunan setelah kematian, dan pengampunan di hari hisab, dan aman dari siksa, dan bagian dari surga, dan berilah kami kesempatan memandang kepada Dzat Mu yang Maha Agung dan Mulia,
Maka shalawat Allah dan salam semoga selalu atas sayyidina Muhammad dan atas keluarga dan sahabatnya, walhamdulillahirabbil’alamin.
(2) Dzikir Nabawiyah
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبىِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah! Engkaulah Tuhanku. Tiada tuhan selain Engkau.
عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ,
Hanya kepada-Mu aku bertawakkal, dan Engkau Tuhan Penguasa ‘arasy yang agung.
مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ, وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ,
Apa yang dikehendaki Allah, akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya, tidak akan terjadi.
لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Tiada daya dan tiada kekuatan, selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
أَعْلَمُ أَنَّ الله عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ,
Aku tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
وَ أَنَّ الله قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْئٍ عِلْمًا.
dan bahwa Ilmu Allah meliputi segala sesuatu.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِى
Ya Allah! Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatan diriku
وَ مِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَـتِهَا
dan dari kejahatan semua hewan melata yang semuanya berada didalam pengendalian-Mu.
إِنَّ رَبىِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.
Sesungguhnya Tuhanku selalu berada di jalan yang lurus.”
Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang membacanya, maka apa saja yang tidak ia kehendaki, tidak satu pun yang akan menimpa pada dirinya, keluarganya dan hartanya.”
Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan suatu riwayat yang disampaikanIbnu Sinni, bahwa seseorang pernah mendatangi Abu Darda’ ra seraya mengadu, “Wahai Abu Darda’! Aku melihat Rumahmu terbakar”.
Abu Darda’ menjawab, “Bukan rumahku, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Siapa saja yang membaca dzikir ini (sebagaimana di atas) di pagi hari, ia akan terhindar dari dari bencana yang mungkin mengenai dirinya, keluarganya dan harta bendanya’. Aku selalu membacanya setiap pagi.”
Abu Darda’ lantas mengajak para sahabat pergi ke rumahnya, untuk menyaksikan rumahnya yang dikabarkan terbakar. Ternyata yang terbakar adalah rumah-rumah di sekitar rumahnya. Sementara rumahnya sendiri, tidak sedikit pun yang terbakar. Jika doa dzikir tersebut dibaca di waktu sore, maka akan terhindar dari bencana pada malam harinya.
(3) Wirid Nabi Khidzir
Kalimat indah ini berasal dari Nabi Khidir `alaihis salam sebagaimana masyhur kisahnya diceritakan oleh para ulama. Wirid ini ada di dalam salah satu rangkaian zikir yang ada di dalam Ratibul Attas. Berikut doanya:
يا لطيفًا بخَلقه،
Duhai yang Maha Lembut terhadap makhluk-Nya,
يا عليمًا بخَلقِه،
Duhai Yang Maha Mengtahui keadaan makhluk-Nya
يا خبيرًا بخَلقِه،
Duhai Yang Maha Memahami segala rahasia makhluk-Nya.
الطُفْ بِنا يا لطيفُ يا عليمُ يا خبيرُ
Hamba mohon lembutlah hamba wahai Yang Maha Lembut, Yang Maha Mengetahui lagi Maha Memahami.
(4) Doa Para Peminum Kopi
Oleh: MUHAMMAD IDRIS
Beberapa tahun belakangan, kopi menjadi salah satu minuman yang kian banyak dicari dan dinikmati masyarakat luas. Gerai-gerai kopi menjamur di mana-mana. Dari gerai kopi mahal hingga warung kopi “sejuta umat” yang hanya menyajikan kopi dalam bentuk “sachet”an. Tak bisa dibantah, kopi memang memiliki daya tarik tersendiri, tidak kalah dengan wine.
Tata cara penyeduhannya pun sangat beragam. Terlebih di daerah-daerah penghasil kopi seperti di Aceh, misalnya. Jika kita berkunjung ke Aceh, maka akan dapat dengan mudah menemukan cafe-cafe kopi di hampir setiap pojok kota serambi Mekkah ini dengan segala kekhasannya masing-masing. Ada yang dicampur dengan buah pala. Ada juga yang diseduh bersama air nira, dan lain sebagainya. Aduah juga teknis rajikan dan penyajiannya.
Dan lebih menarik lagi, kopi memiliki hubungan kesejarahan dengan dunia Islam, kaum sufi khususnya, yang kisahnya berawal dari benua hitam
Dilihat dari sisi hukum meminum kopi, para ulama Islam terbelah ke dalam beberapa pandangan yang berbeda. Ada yang membolehkan, tak sedikit pula yang mengharamkannya. Dalam konteks tasawuf, kopi memiliki nilai tersendiri. Sejumlah sufi misalnya pernah menanyakan langsung kepada Nabi. Apa komentar Nabi? Alih-alih menjawab hukum meminumnya, Nabi justru memberikan ijazah doa khusus bagi peminum kopi. Demikian kisahnya:
Dikisahkan dari Sayyid Nahlawi Ibnu Sayyid Khalil bahwa ia mendengar cerita yang dituturkan oleh gurunya yang bernama Syaikh Salim Samarah tentang seorang sufi dari tanah Maghribi.
Dikisahkan bahwa suatu waktu sang sufi berjumpa dengan Nabi dalam keadaan sadar (dalam literatur tasawuf, para sufi bukan saja bisa berjumpa Nabi dalam keadaan tidur/mimpi, melainkan dalam keadaan terjaga sekalipun), ia berkata kepada Nabi:
“Wahai Rasulullah saw, saya suka meminum kopi.” Lalu Nabi memerintakan sang sufi untuk membaca doa “khusus” saat menyeruput kopi yang biasa diminumnya, doa tersebut adalah sebagai berikut:
اللهم اجعلها نورا لبصري وعافية لبدني وشفاء لقلبي ودواء لكل داء يا قوي يا متين ثم يتلو البسملة.
Artinya:
Ya Allah, jadikanlah kopi yang saya teguk sebagai cahaya bagi penglihatanku, kesehatan bagi badanku, penawar hatiku, obat bagi segala penyakit, duhai dzat yang Maha Kuat dan Maha Teguh… kemudian membaca bismillahirrahmanirrahim
Nabi kemudian melanjutkan sabdanya:
Malaikat akan terus memintakan ampunan untukmu selama rasa kopi masih menempel di mulutmu.
Di akhir penuturan kisah ini, Sayyid Nahlawi menyebutkan bahwa Syaikh Salim Sammarah wafat pada tahun 1330 H dimakamkan di Turbah Bab ash-Shagir