Dari PPDAI: “Materi Pengajian Jelang Buka Puasa, untuk Ahad Ke-4”

1
بسم الله اارحمن الرحيم
SARASEHAN RAMADHAN 1444H
16 April 2023M
Masjid Al Ukhuwah Lendah KP – DIY
Topik : AKHLAQ
bagian 2 (lanjutan)
TRILOGY UKHUWAH
Oleh : H. Mas K. Widhy Soemarno.
INDONESIA negara yang dalam istilah syari’ah Islam disebut :
“DAARUL AHD WA SULH
Yaitu negara dengan kesepakatan warga negaranya (Muwathin)
Menggunakan konsep Negara kesatuan bangsa (INDONESIA)
Dengan bentuk REPUBLIK.
Kesepakatan itu ditetapkan karena
Kondisi keberagaman yang ada di wilayah nya yaitu keberagaman :
Suku, Bahasa, Warna kulit, Budaya dan Agama/Kepercayaan.
Diketahui kondisi tersebut sama dengan sistem wilayah/negara yang ada di Madinah
Di zaman Rasulullah SAW.
Namun di Madinah bukan dalam bentuk Republik
Perlu menjadi catatan bahwa, rasulullah tidak pernah secara khusus,
Menyatakan atau menetapkan tentang Sistem/bentuk negara dalam kerangka syariat islam
Tapi hal tersebut terwujud dengan kesepakatan para muwathin/warga negaranya.
Muwathin di Madinah saat itu terdiri dari berbagai bangsa,
Arab, Yahudi, Ruum, Persia dengan masing-masing suku-sukunya
Demikian juga agama dan kepercayaannya :
Islam, Nasrani, Zoroaster, shobi’in dan lain-lainnya.
Bahkan ada banyak qobilah-qobilah kecil di wilayah padang pasirnya.
Sama hal nya pula Indonesia kita dari Sabang sampai Merauke – dari Mianggas sampai pulau Rote
Terdiri dari banyak Suku Bangsa, Bahasa, Budaya dan Agama/kepercayaannya
Karenanya diperlukan suatu wadah pemersatu untuk mempersaudarakan keragaman tersebut
Keragaman adalah Sunnatullah
Sebagaimana tercermin dalam Surah Al Hujurat ayat 13
Yang telah kita bahas pada kesempatan yang lalu.
2
TRILOGY UKHUWAH
(Tiga semangat persaudaraan)
INDONESIA, Bhinneka Tunggal Ika, adalah :
Negara dengan keberagaman yang luas dari warganya, maka dibutuhkan adanya :
AL ALAQOH BAINANAAS,
Tata hubungan diantara sesama manusia/warganya.
INDONESIA, adalah negara dengan jumlah kaum muslimin terbesar di dunia
INDONESIA, bukan negara agama berdasarkan kesepakatan dari warganya.
INDONESIA, sewajarnya dibentuk dan dikelola dengan memahami nilai-nilai budaya luhur serta jiwa kepercayaan bangsanya dan diilhami dengan prinsip-prinsip KEISLAMAN yang jelas.
INDONESIA, sejak dahulu kala telah mempunyai ulama’ yang Faqqih dan diakui oleh dunia islam.
Maka keadaan Indonesia yang seperti disebutkan diatas, melandasi ditampilkannya :
Trilogy ukhuwah, sebagai Al Alaqoh bainnaas karena sangat dibutuhkan
Untuk mencapai Indonesia yang Jaya – Makmur – Bermatabat di pentas dunia.
Adalah KH. Ahmad Shiddiq dari Jember, bersama para ulama’ lainnya
Yang merumuskan bentuk tata hubungan manusia tersebut yaitu :
1. Ukhuwah Islamiyyah
2. Ukhuwah Wathoniyah
3. Ukhuwah Basyariyyah
Dengan uraian InsyaAllah sebagai berikut.
3

لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Arti :
Untuk tiap-tiap ummat diantara kamu kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Kalau Allah menghendaki niscaya dijadikanNya satu ummat(saja).
Tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikannya kepada kamu.
Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali.
DiberitahukanNya kepada kamu, apa yang dahulu kamu perselisihkan.
Penggalan Surah Al Maidah ayat 48 tersebut diatas.
Lebih memberi penjelasan dan ketegasan bahwa :
Keragaman ummat ciptaan Allah hakikatnya telah menjadi kehendak dan ketetapanNya
Dengan kata lain keragaman ciptaan Allah adalah SUNNATULLAH.
Manusia tidak akan bisa merubah ataupun sekedar menafikannya
Ataupun apalagi memperselisihkannya
Maka manusia wajib menyikapinya dengan tetap berpegang pada aturan-aturan,
Yang ada pada Kitabullah Al qur’an al kariim dan Hadits-haditsnya Rasulullah.
Memahami makna Al Qur’an dan Hadits
Untuk dapat menarik satu landasan hukum bagi ketentuan dalam ilmu Fiqh (hukum)
Wajib dilakukan oleh ulama’ yang faqqih dan punya otoritas untuk melakukannya
Alhamdulillah Indonesia kita sudah sejak lama menjadi Al Markaz Al Ulama’ (gudangnya ulama’)
Maka tidak lah terlalu sulit untuk mendapatkan
Landasan berfikir dan beramal
Khususnya untuk masalah ukhuwah dalam negara majemuk keragamannya
Seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Yang sama-sama kita cintai ini.
Trilogy Ukhuwah adalah produk dari ULAMA’ NUSANTARA
Fungsinya adalah untuk menjawab masalah harmonisasi kebersamaan dan persaudaraan
Antar sesama warga negara (Muwathin) NKRI
Dan itu merupakan Al Alaqoh bainannaas khas bangsa Indonesia,
Yang terwujud dalam Trilogy Ukhuwah yaitu :
1. Ukhuwah Islamiyyah
2. Ukhuwah Wathoniyyah
3. Ukhuwah Basyariyyah
Unsur-unsur yang membangun adanya trilogy ukhuwah itu didapat dari,
Kaidah Ushul Fiqh yang membahas dan menampilkan aturan syariat pada masalah :
* Ta’adul (adil)
* Tawazun (seimbang)
* Tawasuth (moderat)
* Tasamuh (Tolerant)
* Ishlahiyah (perbaikan)
Kita wajib bersyukur bahwa para ulama’ yang pada masa revolusi
Ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia ini
Berdasarkan ilmu nya yang juga bersumber pada Al qur’an dan Hadits
Telah menerima dan menetapkan pula PANCASILA sebagai asas negara Republik Indonesia
Yang Jiwa/Ruhnya sudah sesuai dengan syariat islam
Hal itu karena ke lima sila nya dapat dijelaskan dan sesuai dengan ayat-ayat Al Qur’an dan hadits Rasulullah SAW.
Kita akan sampai pada pengantar masalah pemahaman dari Trilogy Ukhuwah
Adapun untuk pendalamannya,
Alangkah baiknya di jadwalkan sarasehan tersendiri
Agar dapat dipahami secara lengkap kandungan maknanya.
4
Pada pengantar bahasan tentang trilogy ukhuwah dibawah ini.
Akan disampaikan :
* Pengertian/penjabaran secara singkat dari masing-masing ungkapan ukhuwah yang tiga
Sasaran yang ingin dituju dengan memahami konsep ukhuwah yang tiga.
Adalah menghidari permasalahan dan akibat yang timbul,
Karena tidak dipahami dan dijalankan nya konsep ukhuwah yang tiga tersebut.
Sebagai tambahan informasi,
Terciptanya konsep ukhuwah yang tiga,
Adalah melalui proses panjang yang dilakukan oleh ulama’.
Dengan mengadakan halaqoh-halaqoh keilmuan
Dan melalui banyak forum “Bahtsul Masa’il” yang melibatkan para Kiai dan Santri
Serta para ahli dibidang sosial kemasyarakatan
KH. Wahhab Chasbullah, adalah juga salah seorang kiai
Yang banyak memberikan masukkan dan koreksi saat musyawarah tentang trilogy ukhuwah
Perbincangan tentang trilogy ukhuwah
Sampai saat ini masih sering dilakukan forum dengan penyelenggaraan forum Bahtsul masa’il
Khususnya membahas masalah pelaksanaan dan hal-hal yang terjadi sesusai kondisi saat terkini.
Mari sama-sama kita pelajari :
1. Ukhuwah Islamiyyah.
Pembinaan rasa persudaraan pada manusia yang se aqidah
Dalam hal ini adalah Aqidah Islam sangat diperlukan
Dalil utamanya ada pada surah Al Hujurat ayat 10
Kaum mu’minin satu dengan lainnya “Bersaudara”
Sasaran yang hendak dituju dari penampilan konsep ukhuwah islamiyyah
Adalah pemantaban pemahaman agama secara paripurna
Agar jangan terjadi ketajaman perbedaan yang bisa mengakibatkan
Perpecahan dalam lingkungan orang yang seaqidah islam.
Perbedaan MADZHAB dan AMALIYAH
Yang merupakan masalah ” Furu’ ” seringkali menimbulkan masalah
Akhirnya akan mengarah dan menyebabkan timbul nya perpecahan.
Hal tersebut bisa terjadi karena masing-masing pihak
Kurang mempelajari dan mendalami kaidah-kaidah agamanya masing-masing.
Masalah yang ada saat ini yaitu,
Kelompok-kelompok yang sering mengkafirkan dan membid’ahkan saudaranya sesama muslim
Kelompok tersebut baru tampil dan melakukan kegiatannya di Indonesia sejak sekitar awal tahun 2000an
Seiring dengan berakhirnya masa/era orde baru.
Keberadaan kelompok yang sering menkafirkan orang seaqidah di tengarai sebagai penyebab meningkatnya
Kemurtadan sebesar 8% persen sejak akhir tahun 2000an
Banyak dikalangan kelompok itu orang yang tidak kompeten untuk berbicara agama
Tapi ceramah kesana kemari bahkan mempunyai banyak penggemar/Fans.
Mereka umumnya bukan berasal dari komunitas santri – kiai
Dan banyak yang tidak pernah belajar atau mendapatkan pelajaran agama secara baik, benar dan lengkap.
Mereka umum nya adalah orang-orang yang karena suatu dan lain hal
Bisa mendapatkan kesempatan (panggung) untuk berbicara dimuka umum
Mereka ada dari kalangan artis, politikus, muallaf yang belum tuntas belajarnya,
Ataupun orang biasa yang mampu bermain/berkiprah di Media sosial.
Untuk itu : Berhati-hatilah dalam mencari dan mendapatkan informasi / Ilmu tentang agama.
Ikuti ajaran para ulama’ yang jelas keilmuannya.
5
Namun walaupun demikian keberadaannya kelompok Takfiri tersebut
Bagi yang sudah mempelajari konsep trilogy ukhuwah.
Harus berupaya sekuat tenaga merangkul dan mengajak mereka
Untuk memahami dengan baik konsep ukhuwah islamiyyah
Agar mereka dapat kembali pada pemahaman islam yang baik dan benar
Ajaklah mereka dengan qoulan layyinah, kata-kata yang lemah lembut
Bukan dengan cacian dan hinaan,
Walau mereka sering melakukannya
Kepada saudara muslim yang berbeda pemahamannya dengan mereka.
Dalam hal ini berlaku kaidah : lanaa a’maluna wa lakum a’malukum
Untukku amalku dan untukmu amalmu.
2. Ukhuwah Wathoniyyah
Ke Bhinneka an Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sangat disadari dan difahami oleh para ulama’ Islam Indonesia
Semua terpanggil untuk merumuskan konsep persaudaraan sesama warga bangsa.
Kaum muslimin adalah populasi terbesar Indonesia
Maka menjadi wajarlah kalau kaum muslimin yang tampil kedepan
Untuk merumuskan konsep “Ukhuwah Wathoniyyah”
Allah SWT dalam Al Qur’an sudah memberikan garis besar atau pokok-pokok pergaulan sesama warga bangsa.
Bagi mereka yang tidak se aqidah.
Kalimah :Lakum diinukum waliyadiin,
Cukup memberi kejelasan kepada kita
Bahwa selain masalah aqidah, pada hakikatnya kita bebas ber mu’amalah atau bergaul dengan non muslim
Dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah syari’ah dalam pergaulan
Rasulullah juga mengajari kita untuk menjaga dan melindungi kaum “Dzimmi”
Yaitu orang non islam yang tidak memerangi kaum muslimin
Pergaulan masyarakat secara umum, jual beli, hutang piutang, gotongroyong, saling bantu dalam berbagai aktifitas, saling melindungi dalam kondisi bahaya atau perang
BOLEH bahkan HARUS dilakukan dalam rangka menjalin ukhuwah wathoniyyah
Kondisi saat ini yang harus hati-hati dicermati dan disikapi dengan baik dan benar adalah :
Masalah perpindahan keyakinan dari satu agama ke agama yang lain (muallaf – murtad)
Harus disikapi dengan sangat bijakasana dan tegas
Untuk para muallaf wajib mendapatkan bimbingan yang baik, benar dan paripurna
Mereka hendaknya dibimbing untuk tidak menjelek-jelekkan agama asalnya setelah muallaf
Dasarnya pun ada dan sangat jelas yaitu :
Jangan hina Tuhan orang lain karena dikhawatirkan mereka akan menghina juga Tuhan kita.
Bimbingan yang sangat penting dan bersifat darurat saat ini,
Adalah memberikan ilmu islam yang baik dan benar dengan bimbingan guru yang berkompetensi serta jelas sanad keilmuannya
Harus ada aturan yang melarang mereka (muallaf)
Berceramah tentang islam
Sebelum mendapatkan izin dari pembimbing/guru nya yang baik dan benar ajarannya
Hal tersebut berkaitan dengan kejelasan ilmu islam yang sesuai kaidah
Dan demi tegaknya Ukhuwah Wathoniyyah, harus ada aturan yang mengatur
Siapa saja yang punya kewenangan untuk menyampaikan masalah agama kepada masyarakat
Mungkin antara lain dengan sertifikasi Da’i, Muballigh dan Mudaris
Dalam masalah ukhuwah wathoniyyah di Indonesia kaum muslimin sebagai kaum mayoritas harus menjadi pelopor dan contoh teladan yang baik dan utama.
6.
3. Ukhuwah Basyariyyah
Adalah persaudaraan yang mencakup seluruh ummat manusia secara umum
Dan JUGA hubungan antara manusia dan alam sekitarnya
Ukhuwah basyariyyah juga berkaitan dengan pelestarian bumi dan alam sekitarnya
Masalahnya bukan sekedar hubungan antar manusia saja
Tapi juga manusia dan alam sekitarnya
Secara tidak langsung
Ukhuwah Basyariyah,
Dapat berkaitan pula dengan masalah politik dunia(geo politik) dan pelestarian alam sekitar.
Terhadap sesama manusia ukhuwah basyariyyah membawa missi agar manusia hidup berdampingan dengan damai dan menghindari permusuhan.
Sedangkan terhadap alam raya dan isinya, kembali pada prisip kekhalifahan manusia yang harus menjaga keberlangsungan alam raya atau bumi seisinya
Sebuah peristiwa yang perlu disyukuri oleh seluruh bangs Indonesia
Adalah tampilnya Rakyat Indonesia bersama pemimpinnya (Presiden Jokowidodo) dalam upaya menjaga perdamaian dunia
Kunjungan Presiden Jokowidodo ke Ukraina dan Rusia adalah wujud nyata dari pelaksanaan ukhuwah basyariyyah.
Karena peperangan bisa mengakibatkan hancurnya peradaban baik manusia maupun alam sekitarnya.
Wallahu alam bishawwab.
Wal afwu minkum
الحمد لله رب العلمين
PPDAI – TEMPEL LENDAH KP DIY.

 

TAMBAHAN PESAN KHUSUS DARI BAPAK KYAI

Alhamdulillah, matur nuwun lan sae sanget.

Du’abiddu’a, mugi kaparingan sehat seger waras lan lancar,

insyaAllah saged sowan dateng masjid al ukhuwah.

Kajawi meniko, supados pangaosan saged lakung manfa’at kepareng poro jama’ah dipun himbau maos makalahipun rumiyyin, lan wekdal pengaosan ngasto catetan lan alat tulis.
Kawulo berharap lebih banyak tanya jawab katimbang model pengaosan satu arah.
Nyuwun pangapunten bilih lepat.Matur Nuwun
🙏🏻🙏🏻🙏🏻

error: Content is protected !!