Ummul Fadhl Biba Al-Harawiyah (wafat 477 H) merupakan ahli hadits perempuan yang sangat masyhur.
Imam Ad-Dzahabi menggelarinya syaikhah (ulama yang sangat alim) yang telah sampai pada taraf musnidah (orang yang meriwayatkan hadits dengan sanadnya). Nama lengkapnya adalah Biba binti Abdusshamad bin ‘Ali bin Muhammad Al-Hartsamiyah Al-Harawiyah. (Ad-Dzahabi, Siyar A’lam al-Nubala’, [Beirut, Muassasah Ar-Risalah: 2001], juz XVIII, halaman 403-404).
Pelafalan Nama Untuk pelafalan nama Biba (بيبى) terjadi perbedaan pendapat. Pelafalan Biba merujuk pada pendapat Syekh Muhammad Murtadha Az-Zabidi yang mengatakan Biba seperti halnya Dhiza (ضيزى). (Muhammad Murtadha al-Zabidi, Tajul ‘Arus min Jawahiril Qamus, [Beirut: Dar al-Fikr, 1994], juz 1, halaman 317).
Sementara muhaqqiq (editor) Kitab Juz’un Bibi binti ‘Abdisshamad, Abdurrahman Al-Fariyuwa’i, mengatakan bahwa pelafalan yang benar adalah Bibi. Ia merujuk pada salah satu naskah kitab Siyar A’lam An-Nubala’ yang mengkasrah kedua huruf ba’nya. Panggilan Bibi juga lazim digunakan di India, Pakistan dan Bangladesh, yang artinya as-sayyidah (panggilan kehormatan untuk perempuan). (Biba Al-Harawiyah, Juz’un Bibi binti ‘Abdisshamad Al-Harawiyah Al-Hartsamiyah ‘an Ibni Abi Syuraih ‘an Syuyukhihi, [Kuwait, Darul Khulafa’ lil Kitab Al-Islami: 1986], ed.: Abdurrahman Abdul Jabbar al-Fariyuwa’i, halaman 8).
Guru Biba Al-Harawiyah Menurut Imam Ad-Dzahabi, Biba Al-Harawiyah merupakan murid Imam Abdurrahman bin Abi Syuraih (wafat 392 H) dan menyusun satu juz kitab yang berisi hadits-hadits yang diriwayatkan darinya dan guru-gurunya. (Ad-Dzahabi, XVIII/403-404).
Syeikhah Biba Al-Harawiyah lahir pada tahun 380 H. Artinya, ketika Imam Abdurrahman bin Abi Syuraih wafat, usia Biba Al-Harawiyyah sekitar 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa ia sudah mempelajari ilmu hadits sejak kecil, dan menghafalkan semuanya hingga disebut musnidah, seorang ulama hadits yang hafal seluruh mata rantai perawinya.
Jika dari satu guru saja, dan di usia yang sangat muda, ia bisa menyusun satu bagian kitab tentang hadits-hadits yang diperoleh darinya, besar kemungkinan ia menyusun kitab-kitab lainnya, hanya saja belum ditemukan atau hilang naskahnya. Murid Biba Al-Harawiyah Ia memiliki banyak murid. Sebagian besar dari mereka adalah ulama terkenal. Di antaranya adalah, Muhammad bin Thahir (wafat 507 H), Wajih As-Syahami (wafat 541 H), Abul Fath Muhammad As-Syirazi (wafat 549 H), Abdul Jabbar bin Abi Sa’d Ad-Dahan, Abul Waqt bin Al-Awwal Al-Harawi (wafat 553 H), dan masih banyak lainnya.
Bahkan Imam Abu Ali Al-Haddad meriwayatkan haditsnya dalam kitab Mu’jamnya, dari jalur Tsabit bin Thahir. (Ad-Dzahabi, XVIII/404-405).
Karya Biba Al-Harawiyah Karyanya yang sudah ditemukan dan ditahqiq adalah Juz’un Bibi binti ‘Abdisshamad Al-Harawiyah Al-Hartsamiyah ‘an Ibni Abi Syuraih ‘an Syuyukhihi. Naskah atau manuskripnya ditemukan di Al-Maktabah Az-Zhahiriyah, salah satu perpustakaan tertua di Damaskus. Didirikan oleh Az-Zhahir Baibars, sultan dari Dinasti Mamaluk, pada tahun 676 H.
Perpustakaan Zhahiriyah memiliki lebih dari 12.000 manuskirp atau naskah tulisan tangan. Manuskripnya ditulis menggunakan khat naskhi oleh Ali bin Muhammad bin Sulaiman di bulan Sya’ban, tahun 777 H di Ba’labak sebagaimana tercatat di akhir bagian kitab. (Biba Al-Harawiyah, 8).
Di dalam Kitab Juz’un Bîbî binti Abdusshamad, terdapat 119 riwayat hadits. Beberapa di antaranya adalah: Baca Juga: Syekhah Fathimah, Ulama Perempuan Ahli Hadis Asal Nusantara
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: إن من أكمل الإيمان حسن الخلق
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia bersabda: “Sesungguhnya sebagian dari sempurnanya iman adalah akhlak yang baik.” (Biba Al-Harawiyah, 39).
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: النّاس مَعادن في الخير والشر، خيارهم في الجاهلية خيارهم في الإسلام إذا فقهوا
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Manusia itu beragam asal-usulnya dalam kebaikan dan keburukan. Orang-orang baik di masa Jahiliyah akan menjadi baik pula di masa Islam jika mereka memahami.” (Biba Al-Harawiyah, 37).
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: إن الملائكة تصلي علي أحدكم ما دام في مصلاه: اللهم اغفر له اللهم ارحمه، ما لم يحدث
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya malaikat mendoakan salah satu dari kalian selama masih berada di tempat shalatnya. (dengan doa): “Ya Allah ampunilah ia; Ya Allah rahmatilah ia, selama ia belum berhadats.” (Biba Al-Harawiyah, 36).
Kewafatan dan Usia Biba Al-Harawiyah Syeikhah Biba Al-Harawiyah wafat pada tahun 477 H. Ia wafat di usia sekitar 97 tahun (lahir 380 H).
Ia merupakan ahli hadits perempuan yang diakui kedudukannya. Murid-muridnya menjadi ulama besar, yang banyak di antara mereka diakui ketsiqqahannya. Keahliannya dalam ilmu hadits mencapai derajat musnidah, orang yang tidak hanya hafal matan hadits, tapi hafal semua perawi hadits secara urut sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bis shawwab.
Penulis: Ustadz Muhammad Afiq Zahara, alumni Pondok Pesantren Darussa’adah, Bulus, Kritig, Petanahan, Kebumen.