1
بسم الله الرحمن الرحيم
Sarasehan Ramadhon 1444H / 9 April 2023M
Masjid Al Ukhuwah Lendah KP – DIY
Topik : AKHLAQ
Upaya mewujudkan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah,
Ukhuwah Basyariyah.
Oleh : H. Mas K. Widhy Soemarno.
Dia yang bukan saudaramu dalam IMAN, adalah saudaramu dalam KEMANUSIAAN.
(Sayyidina Ali bin Abi tholib,
Karomallahu wajha)
Saat Sayyidina Ali menjabat sebagai khalifah ke IV.
Beliau pernah menulis surat kepada Gubernur nya di Mesir
Tertulis pula dalam surat,
Sebuah ungkapan seperti yang kita baca diatas.
Ungkapan tersebut beliau sampaikan karena saat itu
Mesir telah masuk kedalam wilayah ke Khalifahan Islam
Sementara warga Mesir saat itu adalah sebuah wilayah dengan penduduk yang majemuk
Warganya terdiri dari beberapa Bangsa dan Suku dengan beragam
Agama, Bahasa, Budaya dan keyakinannya.
Surat arahan Sayyidina Ali tersebut,
Pada hakikatnya adalah mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah SAW
Yaitu saat Rasulullah hijrah dari Makkah ke Yastrib (Madinah)
Warga masyarakat Madinah saat itu juga majemuk dalam kebangsaan dan kesukuannya
Serta beragam pula dalam Agama, bahasa, budaya dan keyakinannya.
Dan apa yang beliau lakukan mendapatkan kebenaran dan merupakan hasil pemahaman dari firman Allah di dalam Al qur’an.
Sebagai kejelasan mari kita pelajari ayat-ayat nya dibawah ini, yaitu dalam :
* Surah Al Hujurat ayat 13
* Surah Ar Ruum ayat 22
2
Surat Al-Hujurat Ayat 13
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya :
Wahai manusia sesungguhnya kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
Dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
Supaya kamu saling mengenal,
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah yang paling bertaqwa.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha mengenal.
Dari nenek moyang yang sama yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa
Allah ciptakan manusia menjadi / terdiri dari banyak bangsa dan suku.
Adapun kehendak atau maksud Allah dengan keberagaman suku dan bangsa itu
Adalah agar manusia belajar saling mengenal
Untuk selanjutnya membangun peradaban saling kenal dan menjalin kebersamaan layaknya sebuah PERSAUDARAAN
Allah tidak memandang perbedaan mahluknya dalam wujud fisik ataupun statusnya dalam lingkungan masyarakat
Akan tetapi Allah memandang manusia dari ketaqwaannya
Dan Allah adalah maha mengetahui dan maha mengenal mahluk Nya
Ayat ini diawali dengan seruan “Yaa ayyuhannaas”
Bermakna ayat ini ditujukan kepada seluruh ummat manusia
Yang tentunya kita fahami sebagai pertunjuk yang tidak diragukan tujuannya
Yaitu untuk seluruh ummat manusia dan berlaku umum.
Ayat inipun menegaskan bahwa Allah sangat mengetahui dan mengenal seluruh ciptaan Nya
Keberagaman manusia, tidak hanya pada bangsa dan suku saja
Tapi juga pada bahasa dan warna kulitnya
Sebagaimana tersurat pada surah Ar Ruum ayat 22 dibawah ini.
3
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ خَلْقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَٰنِكُمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّلْعَٰلِمِينَ
Artinya :
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya
Ialah dalam penciptaan langit dan bumi dan perbedaan bahasa dan warna kulitmu
Sungguh pada yang demikian itu ada tanda bagi orang yang tahu.
Pada akhir ayat ini, Allah menyatakan ada tanda-tanda bagi orang yang TAHU
Maknanya adalah kita harus berupaya dan belajar mengapa ada perbedaan bahasa dan warna kulit.
Yaitu secara sederhana kita diarahkan untuk belajar dan memahami perbedaan
Adanya perbedaan itu pada hakikatnya adalah kehendak mutlak dari sang maha pencipta, Allah SWT.
Dengan maksud agar menjadi pelajaran dan pemahaman serta bahan penelitian bagi manusia
Yang pada akhirnya manusia akan sampai pada ilmu pengetahuan tentang bahasa dan fisiologi atau ilmu hayat.
Allah berkehendak agar manusia terus meneliti dan mempelajari dengan saksama keberadaannya
Untuk kemudian dapat mencapai pemahaman haqiqi tentang siapa sang pencipta dan apa- siapa ciptaanNya
Diharapkan dengan begitu manusia akan lebih mampu mendekatkan diri pada Allah Rabbul alamiin.
Berikutnya kita akan coba pelajari arti kata UKHUWAH dari sisi bahasa dan maknanya.
Hal yang paling penting sebelum kita memahami arti ukhuwah (persaudaraan)
Adalah kesadaran kita bahwa ummat manusia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu : ADAM & HAWA
Oleh karenanya secara hak, seluruh manusia di dunia ini adalah saudara seketurunan/Bani “ADAM”
Kesadaran sepersaudaraan itulah yang akan mengarahkan kita dalam memahami masalah :
Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Wathaniyah
Ukhuwah Basyariyah
4
Kata UKHUWAH adalah bahasa arab dari kata :
* Akhun artinya Saudara laki-laki
* Akha artinya Mempersaudarakan
* Ukhuwah artinya Persaudaraan
Didalam Al Qur’an, banyak ayat tentang persaudaraan
Sebagaimana yang dibicarakan terdahulu
Maka itu artinya masalah persaudaraan adalah sesuatu yang harus dipahami dan dilakukan,
Karena sudah ada petunjuknya langsung dari ayat suci Al Qur’an
Rasulullah pun telah memberikan banyak contoh bagaimana menyikapi masalah Persaudaraan.
Setelah hijrah dari Makkah ke Madinah
Beliau menyambung dan mengikatkan tali persaudaraan
Antara shahabat Muhajirin yang dari Makkah dan Shahabat Anshor yang penduduk asli Madinah.
Bukan saja dikalangan orang seiman bahkan juga kepada orang yang tidak seiman
HR Imam At Thobroni :
من اذي ذميا فقد اذاني ومن اذاني فقد اذي الله
Barang siapa menyakiti seorang dzimmi (orang yang tidak beragama islam)
Maka sungguh dia telah menyakitiku
Dan barang siapa menyakitiku,
Maka sesungguhnya ia telah menyakiti Allah.
Didalam kehidupan Rasulullah beliau berinteraksi dekat secara baik dan mesra dengan orang non muslim
Setidaknya ada 4 orang, yaitu,
1. Abu Thalib, pamannya yang sangat menyayangi dan disayangi
Serta selama hidupnya selalu membela Rasulullah.
Abu Thalib adalah ayah dari Sayyidina Ali, sepupu dan sahabat rasulullah.
Sampai akhir hayatnya Abu tholib tidak mengikuti agamanya rasulullah
Walaupun sudah diminta dan telah dibimbing oleh rasulullah.
2. Maria Al Qibthiyah, seorang budak perempuan hadiah dari raja Mesir.
Setelah bersama rasulullah Maria menjadi muslimah dari agama sebelumnya yaitu Kristen Koptik.
Dan beliau dijadikan istri rasulullah.
Dengan demikian derajatnya terangkat dan menjadi Ummul mukminin (ibunya orang beriman).
Beliau lah yang melahirkan Ibrahim bin Muhammad, putra rasulullah yang wafat diusia 18 bulan.
3. Abu Sufyan, Mertua rasulullah
4. Abu Al Ash, Menantu rasulullah
Abu Sufyan dan Abu Al Ash kemudiannya menjadi sahabat rasulullah
Karena beliau beriman kepada Allah dan kepada kerasulan rasulullah Muhammad SAW.
Demikianlah sikap rasulullah dalam MASALAH PERSAUDARAAN atau ukhuwah.
Pada sarasehan berikutnya, baru akan kita bahas
Trilogy Ukhuwah yang merupakan pemahaman khas ulama’ Indonesia.
Al afwu minkum
Wallahu a’lamu bishawwab
PPDAI – TEMPEL – BUMIREJO. DIY.